Powered By Blogger

Senin, 27 Januari 2014

-MEMPERHATIKANNYA-

-MEMPERHATIKANNYA-

December 5, 2011 at 10:37pm
Pernah kau menulis sebuah cerita di beberapa tahun lalu dan kau berharap semua itu akan terjadi di waktu ini atau di masa nanti? Pernah bagimu merasakan kerinduan yang amat mendalam pada seseorang, yang untuknya kau rela melepaskan semua yang saat ini sudah kau raih? Pernah untukmu tersenyum dalam tidur ketika mendambakannya hadir dalam hidupmu walau hanya sesaat? Aku pernah dan tak pernah tahu bahwa itu semua akan terjadi di saat aku berdiri dalam keyakinan melepas keraguan selama ini untuk melangkah memperhatikannya...



"Memperhatikannya"

Waktu itu malam penuh bintang dan langit tak sama seperti saat sore menghilang. Aku berjalan lunglai setelah menghabiskan minumanku sore ini. Pulang ke rumah dan melakukan rutinitas biasa tanpa ada sesuatu istimewa yang akan terjadi. Aku terdiam menunggu Handphoneku berdering, sms atau telepon dari seseorang yang kini hadir dalam hidupku. Berharap dia berkata, "aku merindukanmu seperti aku merindukan jiwaku."

Gadis ini adalah sesuatu banget bagiku. Dia pernah hadir dalam hidupku menjadi sebuah kisah kasih tak sampai. Berujung dengan sebuah kuputus-asaan terbesar yang pernah aku peroleh dalam hidup ini. Aku tidak tahu bagaimana ini dimulai tapi ini terjadi begitu saja tanpa aku sadari akan terjadi. Ya, dia datang! Entah Tuhan mengirimnya untuk datang padaku atau ini akhir dari pencarianku? Akhir dari semua pertanyaanku tentang cintaku. Ketika itu aku sedang berjuang untuk melepas diri dari sebuah ikatan yang menjadikanku mendua pada diriku dan Tuhan. Diriku yang tidak ingin lagi jatuh dalam kesalahan terindah, dosa termanis yang Tuhan pun marah padaku. Aku meninggalkannya dengan luka di hati, berharap Tuhan datang dan mengobati luka ini membuatku kuat dan berdiri dengan tenang. Ya saat itu dia hadir, mempesona ketika melewatiku. Tersenyum dan membuat hatiku berkata, "bukankah dia yang selama ini kau nanti?"

Aku menunggunya malam ini. Menjemputnya dengan hati berdebar dan jantung yang berdetak. Oh Tuhan, kuatkan hatiku. Lagu Sheila On 7 berjudul "Hari Bersamanya" menjadi sebuah lagu yang memenuhi isi kepalaku saat menantinya. Hmm, bagaimana dia hari ini? Adakah senyumnya untukku? Aku menunggunya dengan cemas dan ya itu tadi, jantungku berdegup kencang seperti letusan Gunung Merapi menghangatkan seluruh lapisan hatiku.

Beberapa tahun sebelumnya, rasa ini pun ku nikmati. Saat dia datang ke rumahku dengan wajah tertunduk lesu. Tanpa ada senyum, tanpa ada sapa, hanya diam dan diam. Membuatku penasaran namun takjub melihatnya. Dengan baju berkerah merah muda dan jeans biru, dia duduk bersama yang lain, dan aku mencuri kesempatan untuk mengabadikan dirinya dalam sebuah potret kamera Kodak. Aku belum punya Handphone Digital saat itu, kenangan yang lucu. Sayangnya, dia selalu memalingkan wajahnya ke arah yang lain saat aku meng-klik kamera pertamaku itu. Ehm... Membuatku bertanya, "begitu sulitkah untukku membuka pintu hatimu?"

Aku masih menunggu dan dia belum tiba, ruang dalam Jeremiah sudah dingin karena AC namun tak mampu mendinginkan hatiku yang mulai terbakar sebuah rasa yang banyak orang menamakannya rindu. Sampai Agnes Monica pun menyanyikan Rindu dengan getar rindu yang benar-benar rindu. Aku terus menatap ke luar jendela, dimana kamu? Sudah sampai mana? Pertanyaan itu menjadi aneka rasa dalam hidangan menu malamku menunggu kamu. Ah aku rindu.

Aku telah jatuh dalam pelukan beberapa wanita, dari yang membuatku terjatuh dalam perbedaan pertama kali. Mencintanya begitu lama dan mengeraskan hatiku tuk berlabuh ke hati yang lain. Dia yang sederhana dan membuatku luluh. Aku telah banyak menghabiskan waktu untuk meirndu yang ini dan yang itu. Berganti waktu dan berganti hati. Dan mungkni Gadis ini pun telah berpindah hati dari satu pria ke pria lain. Namun entah kenapa apa karena arah yang dia tuju akan berakhir denganku, kenapa aku rasa begitu. Hingga aku relakan cinta yang menggoda di depan mata dan dia tinggalkan cinta yang mencoba merasuk hatinya. Aku mendapatkanmu setelah lama menunggu. Aku tak sempurna, tapi bagiku kau hadir untuk melengkapiku.

Saat itu aku melihatmu, bersama sahabatmu dan kau sedang mencoba menghubungi seseorang. Entah dorongan apa di hatiku yang bergegas turun dari Jeremiah, dan berjalan, boleh dibilang aku berlari kecil melewati makian para Pengendara Motor yang kuhalangi jalannya. Tak perduli kalian, aku sedang menuju Gadis itu, memperhatikannya.

Kau tersenyum saat melihatku. Aku tak tahu harus bilang apa hanya mampu membalas senyumanmu. Aku dan Gadis itu di dalam Jeremiah, dia bercerita tentang harinya. Aku mendengarkannya, memperhatikannya, dan semakin lama aku semakin mencintainya. Rasa yang dulu hilang kini mulai mekar kembali. Aku menemukannya, Tuhan!

"Pengagum Senyummu"

Cerita pagi yang tak akan ku lupa
Tertulis biru ramah di lembaran hatiku
Tentang satu senyuman terindah
Sejenak hariku memikirkannya
Terlukis putih paras dalam gugusan bintang
Terus bertanya, siapa gerangan dia?

Tersentak aku larut dalam keheningan kata
Saat ku tahu hati pemilik senyum itu
Kamu, masih belia, dengan sejuta asa

Andai kamu tahu bahwasannya
Aku merasa bahagia mengenalmu
Kuakui senyummu, t'lah perindah hariku
Mewarnai derap jejak langkahku
Selimut lelapku dari mimpi

Aku adalah Pengagum Senyummu
Ku terjemahkan perubahan rasa hati ini
Ku temukan jawabnya, karena senyummu

Aku adalah Pengagum Senyummu
Yang selalu ingin menatapmu tersenyum
Sampai kamu dewasa, Pengagum Senyummu

Ku tulis puisi ini saat aku jatuh cinta, Sabtu, 22 Juli 2006, Pukul 23.15 WIB.



(bersambung...)

-YYAE-
1 Desember 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar