Seseorang
pernah bertanya padaku, "bagaimana bisa kamu setenang ini ketika
hidupmu selalu sendiri? Apa kamu tak pernah bosan? Bukankah sendiri itu
tak baik, maka Tuhan pun menciptakan Hawa untuk Adam."
Aku hanya tersenyum dan tak menjawabnya.
Lalu
kutinggalkan dia dibelakangku sambil menggerutu, "hei kalau kamu mau,
aku bisa kenalkan kamu sama temanku, dia cantik loh! Ada keturunan
belandanya pula. Kau mau kan? Ayolah kau ini tampan, kurang apalagi?!"
Aku cuma senyum-senyum sambil terus berjalan menjauhi dia.
Ku lajukan Casper menembus debu jalanan yang padat. Suara temanku sudah tak terdengar lagi.
Sepanjang
jalan, terlihat banyak muda-mudi bergandengan tangan, ada yang mudi
memeluk yang muda di atas dua roda yang melaju. Sial! Biasanya tak
seramai ini dipenuhi dua insan yang kasmaran. Kenapa sekarang, begitu
banyak terlihat?
Aku coba konsentrasi pada Casper yang
kuselap-selip diantara ratusan kendaraan yang memenuhi Kota Tangerang.
Sampai ketika aku harus mengerem mendadak melihat seorang gadis turun
dari angkot dan hampir aku tabrak. Ups, angkot ini memang suka seenaknya
menaik turunkan penumpang. Gerutuku dibalik kaca helm.
Gadis itu tidak menjerit hanya terdiam, dan berjalan pelan ke trotoar.
Kasihan juga dia, pikirku. So, aku pun membuka kaca helmku, dan melaju pelan kearahnya, "Maaf ya yang barusan."
Dia hanya mengangguk.
Aku pun kembali melajukan Casper.
Inilah akibatnya kalau hilang konsentrasi sesaat.
Aku jadi teringat, ketika Minggu pagi perjalananku menuju Kota Serang.
Bagaimana
saat itu rantai motorku harus copot karena menghindari Seorang Wanita
dan Anaknya. Aku yang sedang dalam kecepatan diatas 80 Km/jam itu harus
membanting setir motor melewati batu-batu demi menghindari menabrak Ibu
dan Anaknya itu. Untung Tuhan memberi rantaiku copot kalau tidak, Casper
sudah mencium tembok dan masuk dalam selokan.
Aku tidak menyalahi
Ibu dan Anak itu yang bergegas lari menolong aku. Aku malah minta maaf
dan Ibu itu bilang, "jangan melamun terus Mas, untung Tuhan masih
sayang, kalau ga Mas bisa nabrak, saya juga jadi ga tenang."
"Iya
Ibu terimakasih" Ujarku malu dan langsung menopang motorku dengan
standar berdiri. Kurapikan rantai motorku yang terlihat longgar memang.
Sementara Anaknya bersembunyi dibalik kaki Ibunya.
Setelah itu
orang-orang ramai datang silih berganti mempersalahkan aku. Ibu itu cuma
menenangkan mereka dengan tenang. Aku sih cuek bebek aja sambil
mengotak-atik rantai supaya terpasang lagi di ban belakang.
Setelah
klop rantai di ban belakang, aku pamitan sama si Ibu dan menyalami
Anaknya yang tersenyum. Kecilnya cantik begini, pasti gedenya secantik
Ibunya, pikirku sambil meneruskan laju Casper meninggalkan kumpulan
Bapak yang menatapku tajam seperti hendak memalu mukaku. :D hahaha...
Biasa akhir-akhir ini banyak orang ingin jadi Pahlawan kesiangan.
Kemudian
aku jadi pelan-pelan melajukan Casper hingga masuk dalam Kota Serang,
melewati Terminal, Lintasan Rel Kereta Api, dan sampailah di Alun-Alun
Kota Serang.
Sampai disini, ternyata rantaiku copot lagi. Duh
rasanya malu karena saat itu alun-alun dipenuhi puluhan bahkan ratusan
orang yang berlari pagi.
Lebay.com:p
Seorang Polisi dengan galaknya memerintahkan aku untuk meminggirkan motorku, "ke tepi Mas, jangan ditengah kalau berhenti!"
"Ini rantainya copot, Pak!" Jawabku dengan memaksa senyum.
Polisi
itu langsung mengarahkan matanya ke rantai motorku, "benerin di tepi."
Ujarnya pelan tak segalak tadi. Malah dia membantuku mendorong motor ke
tepian jalan.
Banyak orang berlari melihatku, cuek sajalah. Semoga
ga kena tilang. Ternyata benar, Polisi itu kembali ke tugasnya mengatur
jalan dan aku kembali ke tugasku membenarkan rantai motor.
Dan kali ini terasa sulit banget:(
Aku sampai membuka jaketku karena gerah.
Sampai
tidak ku tahu datang darimana, seorang wanita muda berhenti di depan
motorku. Dia mengusap keringat di wajahnya yang cantik. "Wah,
cantiknya." Teriakku dalam hati:D
Wanita itu pun meneguk air minum di Botol transparannya.
Aku lama memandangnya sampai akhirnya suara lembut membuyarkan lamunanku.
"Anak SMA darimana? Ko Plat motornya B?" Tanyanya
Wah wanita itu menegurku?:)
Aku jadi gagap dan langsung berpura-pura membenarkan rantai sambil menjawab pelan, "Tangerang."
"Oh,
kenapa bisa copot rantai motornya?" Tanyanya yang langsung dengan
asyiknya duduk di sampingku yang sedang membenarkan rantai motor yang
entah mengapa ko terasa sulit tak semudah sebelumnya.
"EHm ga tau, rantainya longgar." Jawabku sekenany sambil menahan detak jantungku yang mulai bernyanyi lagu dangdut:D
"Ya sayang banget, sudah Rapi banget padahal, memang mau kemana?" Tanyanya sambil memperhatikanku.
PD.com:p
"Ehm
mau ke Gereja di Kopassus Serang. Iya nih gampanglah nanti cuci
tangan." Jawabku kembali sambil mencuri-curi pandang. Maklum saya kan
lelaki normal:D
"Pasti haus, mau minum?" Dia menyodorkan botol minumnya.
"Ga usah." jawab mulutku tapi tanganku langsung meraih boto minum itu dan meneguknya, haus bo:D
Dia cuma tersenyum, "habisin aja. Nanti aku bisa beli lagi." Aku hanya mengangguk.
"Ko
ga bareng cewenya? Sudah punya pacar belum?" Tanyanya sambil menerima
botol minum yang kini belepotan oli rantai. Aku menggeleng saja sambil
mencoba konsentrasi pada rantai motor, "Maaf botolnya jadi kotor" kataku
tersipu malu:)
"Ga apa, kan cuma botolnya yang kotor, airnya bersih ko:)" Jawab dia sambil mengamatiku membenarkan rantai.
Akhirnya setelah ku fokuskan segenap pikiran dan perasaanku pada rantai Casper, klop juga dan yes tersambung! :p Lebay ya?:D
"Ya sudah benar tuh rantainya, mau lanjut jalan ya?" Tanyanya senang tapi aku tahu ada sedikit kekecewaan:p
"Iya" Jawabku mencoba lembut:)
"Ya
sudah, aku lanjut lari lagi, see u ya sering-sering rantainya copot
biar kita bisa ketemu lagi:)" Katanya sambil tertawa lalu melambaikan
tangannya dengan ough sungguh indah, aku jadi cuma diam dan ga tahu
harus bilang apa. Cuma menatap dia berlalu, menggerakkan kedua kakinya
yang lincah dan melihat senyumnya yang lesung pipit, dan rambut
berombaknya menghilang di belokan jalan. Duh, siapa dia ya? Oh MY GOd!!
Aku lupa tanya namanya! :"( Argh sial, sial sial makiku sambil merapikan
perkakas motor dan mengenakan jaketku kembali. Sepanjang jalan ku
dendangkan lagu HAri Bersamanya untuk menghapus kekecewaanku ini:D
Inilah sekelumit Pengalaman lucu dan malu saat ke Serang Minggu pagi:)
Aku jadi senyum-senyum sendiri ketika pulang sore ini mengingat peristiwa itu.
Lain kali kalau aku ketemu seorang wanita yang cantik seperti dia, tak akan kusia-siakan akan aku tanya, boleh kenalan?:D
Dan
kalau temanku itu tanya lagi, kenapa aku sendiri, maka akan aku jawab,
supaya aku bisa kenalan sama banyak banget Hawa yang cantik ciptaan
Tuhan:D
Tapi tetap pada akhirnya aku harus memilih satu diantara
banyak Hawa yang ku kenal:p Satu yang setia, yang apa adanya, yang
senyumnya menawan mampu meredam egoku, satu yang kusayang.
Ya, satu yang terbaik:)