Powered By Blogger

Rabu, 31 Desember 2014

Membunuh Rindu

Goresan pena tentang rindu telah banyak ku dengar dan ku lihat. Rindu menjadi nafas dalam setiap cinta. Adakah seseorang masih mencinta kekasihnya bila tanpa rindu? Adakah seseorang mampu berucap cinta sedang hatinya tak pernah merindu? Lalu apa yang terjadi jika ada seseorang yang berpikir untuk membunuh rindu? Ya, sudah saatnya goresan pena berganti untuk membunuh rindu. Karena rindu mungkin tak harus disampaikan lagi. Karena rindu telah mengalir dalam darah dan masuk keluar bersama udara yang dihembus dan dihela. Sementara yang dirindukan maybe tak pernah tahu. So, sudah waktunya membunuh rindu...

Mengapa di saat ku jatuh hati
Cinta tak berujung di genggamku
Hingga ku harus melepaskan
Dan membunuh rindu

Apakah ku masih harus menanti
Cinta yang tercipta tuk hidupku
Kini ku harus merelakan
Dan membunuh rindu

Sedalam samudera disana
Hatiku karam didasarnya
Terlalu lama bertahan
Di debur ombak, di terjang badai
Mungkin sudah waktunya menyerah
Dan membunuh rindu

Sanggupkah kudayung perahuku
Melawan arus yang menderu
Kau tutup semua jalan
Di pintu harapan pun kau kunci
Mungkin sudah waktunya menyerah
Dan membunuh rindu



Ku membunuh rindu
Rindu yang untukmu

-YAE-
7 Juni 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar