Powered By Blogger

Selasa, 18 November 2014

TERUNTUK INDONESIA

TERUNTUK INDONESIA

"PAGI, SEBELUM JAM 10.00 INI"



Pagi, sebelum jam 10.00  ini
Indonesia menemuiku dengan senyum
Senyum yang menampilkan deretan gigi berlubangnya
Dia menjabat erat tanganku dengan kokoh
Dengan tangan yang berurat keriput
Keriput seperti wajahnya dengan goresan luka di pipi
"Salam Satu Bangsa, Satu Tanah Air, dan Satu Ibu Pertiwi" Katanya
Aku bingung hendak membalas dengan sapa apa padanya
Maka kuberanikan diri menjawab, "merdeka!"
Dia menggelengkan kepalanya, "belum Pemudaku! Masih esok kita merdeka."
Aku terbengong dan berpikir, bukankah hari ini 17 Agustus?
Dia duduk di teras taman kecilku
Menghela nafas dan mengusap peluh di dahinya

Diam, sebelum jam 10.00 ini
Indonesia duduk seteras sendu kelam
Dia berkisah banyak tentang betapa berbedanya
Apa yang dia perjuangkan berbanjir peluh
Dengan bambu runcing dan tongkat s'rabut
Melawan murka egois sendiri dan penjajah di negeri
"Dengan satu bangsa, satu tanah air, dan satu Ibu Pertiwi" katanya
Kami berjuang bersama, berpadu, bersatu, dan secinta
Untuk beranikan diri berteriak, "merdeka!"
Meski selaksa peluru menembus jiwa raga, tapi tidak pernah putus asa
Menyerah bukanlah jawaban, sampai di hari ini 17 Agustus
Dia duduk di teras taman kecilku
Menghela nafas dan mengusap peluh di dahinya

"Kita belum merdeka, pemuda!"
Penjajah masih ada, dan kini bukan bangsa lain
Tapi bangsa sendiri menjajah bangsa sendiri
Memanipulasi pemerintahan
Merobek-robek ikrar dan janji pejuang tempo dulu
"Kita masih berjuang, pemuda!"
Di bahumu kami serahkan cita kemerdekaan
Jadi pemuda sekuat Garuda yang berani
Pemuda yang cerdas dan mencerdaskan
Kami sudah selesai dan sekarang adalah waktumu

Indonesia terbatuk pelan, aku cemas dan berlari ke dalam rumah
Ku tuangkan segelas teh manis hangat dalam cangkir merah putih
Ku sediakan beberapa biskuit kelapa dalam piring kecil berbatik
Aku segera beranjak keluar dengan langkah yang tegap
Ku lihat matanya masih setajam dulu menatapku
Hai Indonesia, kubawakan secangkir teh hangat untuk dahagamu akan merdeka
dan sepiring kecil biskuit kelapa untuk laparmu akan merdeka
Selamat ulang tahun bukan merdeka, aku baru tahu
Kita masih berjuang melawan tirani bangsa sendiri
Kemiskinan dan korupsi terus berlomba-lomba bertambah jumlahnya
Aku Pemudamu, Indonesiaku.
Izinkan aku mengantarmu pulang menemui merdeka yang kau cari.



Indonesiaku sudah 66 tahun, mulai keriput dan copot giginya. Tapi masih ada goresan luka di pipinya, masih tajam matanya memandang dunia. Dan senyumnya masih ada mencoba tegar meski langkahnya tak sekuat dahulu. Kubawakan secangkir teh manis dan sepiring biskuit kelapa untukmu, Indonesiaku, selamat ulang tahun!

-YYAE-
17 Agustus 2011

Dapat dililihat pula di: https://www.facebook.com/notes/yohannes-agatha-engel/teruntuk-indonesia/10150284806889266

Jeremiah Story 3

Jeremiah Story 3

Depok Timur, 30 Agustus 2011

Bertambah tua itu seperti mimpi buruk. Kata-kata ini terlintas saat aku membawa kendaraan menuju Rumah Tanteku, di Depok Timur. Banyak hal yang membuat aku merasa ingin menjadi anak kecil kembali. Merasakan fantasi ingin menjadi Superman atau Batman bahkan Gatotkaca. Tidak merasakan susah, sedih pun pasti akan lenyap berganti sendiri. Aku bebas tidak terikat waktu, dikejar tugas yang menumpuk, dimarah Papa dan Mama karena pulang larut malam, dan bahkan selalu mendapatkan apa yang kita inginkan. Saat itu orangtua pun akan selalu mengalah untuk kita. Padahal menjadi dewasa itu adalah hal yang sangat kita inginkan saat masih kecil. Saat ada orang yang bilang, "dasar masih kecil!" Maka kita akan kesal dan mengumpat dalam hati, "aku bukan anak kecil! Aku sudah gede! Aku mau cepat dewasa, Tuhan!!!"



Melihat orang dewasa naik kendaraan, berpacaran, berpakaian keren, dan bertindak semaunya, membuat kita menjadi sangat ingin cepat dewasa. Saat masih kecil, kita tak lagi menyanyikan lagu Burung Kakaktua atau Pelangi, tapi kita menyanyikan lagu, Rindu Kekasihku, Cari Pacar Lagi, dan banyak lagu dewasa. Kita merasa sangat wah keren! Aku sudah dewasa! Dan saat beranjak dewasa, kita mulai kehilangan arah, merasa bebas tanpa batas dan berlebihan dalam segala hal. Hal yang negatif menjadi cepat kita serap, sedangkan yang positif kita susah sekali menerimanya. Lebih banyak dengar kata Teman daripada Orangtua. Teman seperti dewa baru dalam kehidupan kita sedangkan orangtua adalah manusia purba yang kolot.



Mengenal cinta lalu berpacaran, kemudian merasa jenuh, merasa terkekang, ga bebas, dan seperti terkurung dunia pacar kita, lalu datang banyak teman mempropaganda, so satu dua hari kemudian kata putus pun terucap. Putus, sambung, putus, ganti baru, ketemu yang lain, suka, wah banyak sekali petualangan cinta dan kita benar-benar tanpa arah. Labil, melekat dalam hidup kita. Saat mantan pacar bersama yang lain, kita seperti tersengat listrik tegangan tinggi, emosi dan marah-marah mengumpat mantan dengan kata-kata maki. Padahal kita sendiri yang minta putus. Aneh dunia kita seakan kita selalu benar dan yang lain salah.



Beranjak dewasa meninggalkan dunia remaja, kita mulai disibukkan dengan pekerjaan dan masa depan. Awalnya seperti menarik dan menantang hidup. Tapi lama-lama itu membosankan dan membuat kita merasa hidup itu datar banget ya saat tidak ada masalah atau hidup itu ko berliuk-liuk banget ga lurus aja saat masalah datang. Lalu kita melihat anak-anak kecil yang polos berlarian di taman. terlintas pikiran, "enak banget ya jadi anak kecil." Tak ada lagi fantasi menjadi Superman, karena kita mulai tahu faktanya bahwa Superman saja bisa patah hati dan tak bisa mendapatkan Lois Lane. Atau Batman yang ternyata kehilangan orangtua dan hidup dalam depresi. Bahkan Gatotkaca yang walaupun kebal akhirnya mati dalam pertempuran. Ksatria tangguh pun bisa hancur hidupnya dan tak sempurna apalagi kita yang manusia biasa.



Penyesalan pun timbul, ingin rasanya menikmati masa kecil dengan baik dan menjalaninya dengan lugu. Tak mau cepat dewasa, aku. Tuhan, jika dunia bisa berulang, aku mau kembali menjadi anak kecil.



-YYAE-
Renungan Waktu

Dapat dilihat pula di: https://www.facebook.com/notes/yohannes-agatha-engel/jeremiah-story-3/10150296442484266

LALU-I DENGAN APA ADA-NYA

LALU-I DENGAN APA ADA-NYA



Kadang sebagaimana kita adanya, seringkali hadir rasa khawatir dalam hidup kita. Bagaimana bisa melanjutkan hidup dengan sempurna dan lebih baik di hari esok lebih dari hari ini atau hari yang telah lalu. Bayang-bayang masa lalu selalu hadir mengganggu dan merusak rencana di hari esok yang telah kita susun dengan baik. Bahkan semua itu mempengaruhi kehidupan kita dengan yang lain. Terkesan kita menjadi orang lain yang bukan diri kita sendiri.

Ketika kita memiliki kekasih, orangtua, anak, istri, suami, sahabat, dan siapapun dia yang kita sayangi. Maka seringkali kita merasa hidupnya harus lebih baik dan teratur seperti kita, atau jangan mengulangi kegagalan yang pernah kita lakukan. So, kita kadang bertindak berlebihan melindunginya. Aku pernah melakukannya. Apa yang kita peroleh? Ada 2 hal, ada yang menerimanya dengan positif dan berusaha lebih baik. Tapi ada yang menerimanya dengan negatif dan tak pernah mencoba lebih baik.

Untuk hal yang pertama, semua akan berjalan baik dan memang akan timbul kebosanan dan kehampaan dalam hidup. Tapi lambat laun semua terlihat alur hidupnya. Untuk hal yang kedua, tak pernah ada kata baik, stigma yang akan melekat adalah bosan, jenuh, dan hampa yang berkepanjangan. Melindunginya secara berlebihan memang suatu hal yang baik tetapi bukankah sesuatu yang berlebihan itu tidak baik? Tuhan pun tak pernah mengatur hidup kita, dia memberi kita kebebasan untuk memilih dan berjalan ke arah yang kita mau. Melindungi seseorang yang kita sayangi adalah dengan memberinya pilihan hidup, menjaganya dan mempercayainya.

Jika dia adalah milikmu, maka dia akan selalu menemuimu, dia tak bisa hidup tanpamu, dia akan berusaha melakukan yang baik di matamu meski sekalipun itu membosankan dalam hidupnya, dan dia tak akan pernah berhenti untuk menyiram kebun hatinya dengan cinta untuk cintamu. Seperti yang pernah ku ukir dalam hatiku, "Kemana angin berhembus, kesana pula engkau pergi. Mengikuti angin hilir mudik memutari dunia dan tak tahu kapan akan berhenti. Sementara kau berkelana dengan sejuta mimpi dan selaksa cita, aku masih disini, di tempat biasa, tempat pertama kali angin membawamu singgah dan tersenyum meruntuhkan dinding imanku. Saat aku benar-benar mencinta, kau menghilang tanpa jejak, terbawa arus angin meninggalkanku. Sampai kapan aku harus menunggumu? Malaikat saja lelah menunggu bersamaku disini." (YYAE) 

Yang kita lakukan hanyalah menjadi diri kita sendiri dan bersikap apa adanya. Karena cinta yang baik akan selalu membuat hidupmu berwarna dan bahagia. Goresan puisi ini terjalin saat hatiku merenungkan semua hal itu,..



Biarkan saja dia
lewati batas hidupnya
Menembus dinding menghadang langkahnya
Hidup berjalan di sampingnya
seperti hembusan nafasnya

Biarkan saja dia
lampaui akal pikirnya
Memberai langit menghalang suaranya
Hidup melaju di sisinya
seperti aliran darahnya

Jangan takut tuk kalah
hari selalu indah
Jangan takut terluka
dunia tetap sama

Berlarilah
kalahkan desir angin mendera
Dan hentilah
renungkan desah daun berkata

Hidupmu selalu bahagia
bila lalui dengan apa adanya.

-YYAE-
Parung Panjang, 31 Agustus 2011

Dapat dilihat pula di: https://www.facebook.com/notes/yohannes-agatha-engel/lalu-i-dengan-apa-ada-nya/10150297480114266

UNTUK SEORANG KAWAN, AKU MENULISNYA PART 13

UNTUK SEORANG KAWAN, AKU MENULISNYA PART 13

Untuk Sahabatku, Immas Meliyana Putri, yang merindukan seseorang di dalam perjalanan hidupnya. Terkadang menunggu cinta itu berat dan jalan yang ditempuh adalah sulit untuk di daki. Namun selama masih ada rasa percaya dan kekuatan cinta yang hanya sedikit, itu sudah cukup untuk mempertahankan cinta. Menunggulah dengan suatu kepastian. Kepastian bahwa cinta itu layak untuk kau tunggu. Tunggulah sampai matahari tak bersinar lagi. Ketika esok menjelang dan matahari masih ada, itu berarti lelahmu belum usai. Namun lihatlah kepastian dan waktu yang terbuang untuk menunggunya. Apakah itu sepadan? Jika tidak, berhentilah menunggu dan putar arahmu menuju labuhan cinta yang lain. Namun bila itu sepadan, teruslah menunggu dan jangan putar arahmu menuju tempat dia berada. Keep spirit with love.
Salam Puisi.



"Telah Lama"

Telah lama
ku menanti senyumannya
Di balik terik mentari
dan sendunya hujan
Aku masih disini,
menunggunya seperti dulu

Apakah dirinya masih sama
Mampu membuatku tersipu malu
Sesaat jantungku berhenti saja
Tuhan, dirinya meruntuhkan imanku

Berjalan serasa tak menjejak
Bila terus tanpa dia temani
Menghirup udara pun menyesak
Bila terus tanpa dia disisi

Telah lama ku menanti senyumannya
Tuhan tolong hadirkan dia untukku
Aku tak mau bila selain dirinya
Tuhan tolong aku, sentuh hatinya untukku

-YYAE-
10 September 2011

Dapat dilihat pula di: https://www.facebook.com/notes/yohannes-agatha-engel/untuk-seorang-kawan-aku-menulisnya-part-13/10150312059664266

-aNDai Kau TaHu-

-aNDai Kau TaHu-

Tak ku sesali
Telah menaruh hati padamu
Meski yang terjadi
Hatiku kau singkirkan
Tak kau lihat ketulusan
Tak kau baca arti senduku

Ingin ratapi
Mengapa jalan sulit padamu
Nafasku terhenti
Seiring kau hancurkan
Semua pintu kesempatan
Oh adakah kurang diriku

Hingga tega dirimu
Berikan rasa cintaku
Untuk yang lainnya

Kalau sama kamu
Mungkin aku mau
Dan apapun akan
Aku lakukan
Meski berat untukku

Tapi kalau bukan kamu
Aku pasti tak mau
Maaf, hatiku
Sudah mencandu dirimu
Sejak kau tersenyum untukku

Senyuman yang ingin ku miliki
Dan kujaga dalam tiap jejak hidupku
Andai kau tahu, aku menunggumu...



Because without you
My heart is not ok...

-YYAE-
Inspired by someone.
Tegarkan hati dan buka sanubari. Buka mata dan rasakan bahwa dunia belum berusai bila cinta tak bisa kau miliki. Tetap percaya hidup ken berjalan seperti biasa. Tangis dan sedih hanya sementara. Kelak kan kau temui yang lebih indah meski bukan dirinya. Bila dia mencintamu, dia akan datang di suatu hari yang tepat di saat dia telah lelah mencari dan tak menemukan yang sebaik dirimu.
Cintamu tak akan sia-sia jika kau tak pernah berhenti memperjuangkannya. Karna Tuhan tak akan rela dirimu kehilangan cintamu. Untuk semua hati yang terluka karna mencinta dan di ujung lelah menunggu, puisi ini tercipta.
21 September 2011.

Dapat dilihat pula di: https://www.facebook.com/notes/yohannes-agatha-engel/-andai-kau-tahu-/10150322384274266

UNTUK SEORANG KAWAN, AKU MENULISNYA PART 14

UNTUK SEORANG KAWAN, AKU MENULISNYA PART 14

-Ku Tak Tahu-

Mendekatnya
Tak akan kuat hatiku
Tersakiti karna sikap baiknya
Ku dianggap apa
Ku tak tahu
Bersamaku dia bilang damai
Namun nyatanya dia rindu yang disana

Menjauhnya
Pastikan hebat kangenku
Mengharapi cinta yang tak untukku
Ku dianggap apa
Ku tak tahu
Banyak hari indah terlalui
Namun tak urung jua dia di hatiku

Hari-hari ini selalu saja
Ku benahi halaman hatiku
Agar nampak indah dan mengagumkan
Berharap suatu hari dia terpesona
Dan memilih tuk singgah selamanya

Namun ku sadari
Tak akan terjadi
Ku dianggap apa
Ku tak tahu
Dia selalu hadir dan hilang sesukanya
Dan terbiasa bagiku
Disini tanpanya
Mungkin sudah harinya
Ku harus menghapus tentangnya



Untuk sahabat dan Adikku, Kanaya Prakoso, dalam perjalanan harinya yang selalu dibayangi kegalauan tentang seseorang. Seseorang yang selalu hadir dan membuat pagi serasa malam dan malam tak mau berhenti, namun saat dia tak kembali dalam saat yang dirindukan, pagi pun menjadi kelabu dan siang terasa terbenam. Percayalah, jika Tuhan berkenan, maka dia akan datang dan tak pernah hilang lagi. Cinta yang baik akan selalu merindukan tuk bersama, menulis kisah indah menjadi kenangan yang abadi dan tak terlupakan. Pagi adalah tempat untuk merenung apa yang telah terlewati. Dan berdirilah tegak, berjalan dengan langkah bijak, katakan pada hatimu, "cinta tak akan lari bila ku kejar, bila ku mendekat maka dia akan membuka kedua tangannya dan memelukku. Tapi bukan cinta bila dia menghilang saat ku cari dan menjauh saat ku mendekatnya."

-YYAE-
19 September 2011

Dapat dilihat pula di: https://www.facebook.com/notes/yohannes-agatha-engel/untuk-seorang-kawan-aku-menulisnya-part-14/10150320330424266

UNTUK SEORANG KAWAN, AKU MENULISNYA PART 15

UNTUK SEORANG KAWAN, AKU MENULISNYA PART 15



"DI UJUNG LELAHKU"

Ku tak ingin mengubah
Hatiku yang s'lalu hampa
Meski anganku terlalu tinggi
Dan imajinasiku terhanyut badai
Tetap ku nyanyikan lagu anggun diriku
Berdendang la la la happy naminasae
Menari di batas senja terbenam
dan debur ombak menghamparku

Ku tak ingin berlalu
Samamu adalah hasrat
Yang aku pendam sekian lama
Dan imajinasiku terlarut hujan
Masih ku dendangkan nada rindu diriku
Bernyanyi la la la happy naminasae
Menari memberai malam nan kelam
dan debur ombak peluk erat



Ada kamu di tepi hatiku
Ada kamu di sendi mimpiku
dan ada kamu di relung nantiku
Di ujung lelahku, s'lalu ada kamu

Tak pernah tahu berakhir waktu
Di ujung lelahku, kan s'lalu ada mu



Teruntuk JePe a.k.a Asri Naminasae, Sahabatku, puisi ini tercipta. Hati adalah bagian tersulit untuk diselami oleh orang lain. Mungkin satu dari jutaan manusia di dunia ini yang akan bisa memahamimu. Dan harus diakui bahwa hatimu kadang merindukan seseorang, seseorang yang dulu pernah bisa menyentuh dan memahamimu, yang entah waktu selalu tak bersahabat di kala kau menginginkan dia. Mungkin hatimu tengah berkelana tapi kau selalu kembali kepada satu kenyataan bahwa bayangan masa lalu selalu mengikutimu bagaikan tak ingin berpisah denganmu. Masa lalu jadikan pelajaran saja, mulailah buka lembaran baru dan tuliskan kata pertamanya, "hai masa lalu berhentilah mengikutiku karna ku sudah di ujung lelahku, dan kau, masa baru, kemarilah dan hampiri aku dengan keajaibanmu".

-YYAE-
23 September 2011

Dapat dilihat pula di: https://www.facebook.com/notes/yohannes-agatha-engel/untuk-seorang-kawan-aku-menulisnya-part-15/10150327944944266

UNTUK SEORANG KAWAN, AKU MENULISNYA PART 16

UNTUK SEORANG KAWAN, AKU MENULISNYA PART 16



"Apa Bukan Dia?"

Tuhan, apa bukan dia?
Sementara mimpiku selalu tentangnya
Ku terbangun dengan sesuatu
Perasaan gelisah tanpa dia
Langkah kakiku serasa kosong
Tanpa canda dan senyum manisnya
Aku menginginkan hatinya, hidupnya
Meski harus ku dengar dunia menghina
Kebersamaan yang tak boleh ada ini

Tuhan, apa bukan dia?
Sementara mataku berbinar lihatnya
Ku bersabar untuknya menunggu
Perasaan menggundah hampa dia
Gerak jantungku terus mendorong
Ingin peluk dan hangat sentuhnya
Aku menginginkan cintanya, harinya
Meski s'lalu ku dengar dunia memaki
Suatu kesalahan yang tak boleh ada

Tuhan, apa bukan dia?
Karna aku sadar, jalanku tak menujunya
Semakin kuat ku melawan alurnya
Aku terseret ke arus yang lain, jauh darinya
Tuhan, lagi ku bertanya
Apa bukan dia, apa memang bukan dia?
Semakin kuat ku menerjang esoknya
Aku terendam ke alur yang lain, hilang darinya



Diciptakan untuk Adik dan Sahabatku, Febri Indria Mulianingsih a.k.a FIMU. Ada pepatah yang pernah tertulis di dalam banyak buku, "cinta tak harus memiliki." Pepatah itu seperti menjadi pegangan hidupmu saat kau terjebak dalam suatu ikatan cinta yang tak pasti. Mengharap dirinya pun tak bisa apalagi untuk memilikinya. Cinta terasa tak berjalan seindah mimpi saat kau berkelana dengan dirinya. Namun selama kau yakin, harapan pasti ada, dan tak ada yang mustahil bila kita mau percaya akan datang keajaiban. Seperti yang pernah ku tulis, "Telusuri saja jalan yang kita pikir indah, bila di ujung jalan itu tidak seindah kita ingin, jangan sesali. Jangan bersedih dan merasa tidak beruntung. Atau jangan putar arah dan tinggalkan apa yang telah kita mulai. Karna tak ada kata berakhir sebelum kita benar-benar menyerah karena terik mentari mulai membakar dan dingin rembulan mulai menusuk. Berimajinasi dan berkreasilah di ujung jalan itu. Buat semua indah dengan cara kita sendiri, karna kita mampu mengubah semua jadi lebih baik."  So, bertanyalah terus pada Tuhan, sampai Tuhan mulai bosan atau Tuhan memberikan dia untukmu.

-YYAE-
28 September 2011

Dapat dilihat pula di: https://www.facebook.com/notes/yohannes-agatha-engel/untuk-seorang-kawan-aku-menulisnya-part-16/10150332200914266

Jeremiah Story 4

Jeremiah Story 4

Teras Kota, BSD, 15 Oktober 2011

Seorang anak kecil tersenyum melihatku dan sambil menyipitkan matanya, ia gunakan kacamata mainannya yang berwarna pink. Meniruku yang menggunakan kacamata. Gerakannya itu sangat lucu, membuatku tertawa. Saat makan pun, mulutnya yang kecil penuh dengan makanan. Dengan imut dia mengunyahnya secara perlahan sambil kakinya tak berhenti bergoyang. Lucunya anak itu, pikirku. Papa dan aku pun tertawa saat melihatnya.

Saat aku, masih kecil
Bermain aku tak pernah takut
Tertawa aku sebebas hati
Menangis pun ku tak malu



Ku temukan dunia baru
Di luar rumah ku berlari
Kesana kemari berbeda
Ingin ku melompat senang

Ada lagi, seorang anak yang bermain dengan sepatu dengan roda di kedua sisinya. Dia berlari pelan lalu melaju dengan roda di sepatunya, berkeliling Mall tanpa menghiraukan Mamanya yang berlari kecil mengikutinya. Ada kegembiraan di wajahnya, seperti menemukan sesuatu yang baru di dunia yang lama ini. Saat dia bertemu dengan anak kecil lain yang memakai sepatu beroda yang sama, maka dia makin riang dan mencoba menarik perhatian anak yang lain itu. Aku tidak tahu apa mereka saling mengenal sebelumnya atau tidak. Yang aku tahu, anak itu awalnya malu-malu menarik perhatian lalu setelah anak yang lain itu mulai tertarik, dia pun mulai iseng dengan menabrakkan sepatunya ke sepatu anak yang lain itu.

Saat aku masih kecil
Terbangun ku di pagi berkabut
Mandi atau tidak tak masalah
Tak ada yang ku pikirkan



Kalah dan menang sama saja
Tetap ku dapat yang ku mau
Bermain kesana kemari
Ingin ku melompat senang

Anak kecil yang lucu itu terus membuatku tertawa kecil. Apalagi saat dia sudah siap membuka mulutnya untuk menerima makanan yang disuapkan oleh mamanya, saat itu dia langsung menutup mulutnya dengan cepat saat sendok makan mendarat di mulutnya, karuan saja mulutnya langsung penuh bersama sendok yang dilahapnya juga. :D Kakak anak kecil itu tertawa, begitupun aku. Mulut anak kecil itu seperti mengembung sesaat dan bergerak-geraklah sendok di mulutnya bersama gerakan mulutnya.

Tak ada malam yang mampu lelapkanku
Tak ada pagi yang mampu bangunkanku
Semua hari selalu sama terus bagiku
Semua hari satu terasa minggu bagiku



Untuk semua Anak Kecil, bermainlah dan habiskan waktumu dengan baik, karna waktu indahmu akan berlalu dan berganti menjadi sebuah perjalanan yang penuh liku-liku kehidupan. Baik dan buruk akan selalu berjalan di sisi kanan dan kirimu. Hidupmu adalah kamu yang menentukan!
YYAE

Dapat dilihat pula di:  https://www.facebook.com/notes/yohannes-agatha-engel/jeremiah-story-4/10150354006209266

HARI KEMARIN

"Hari Kemarin"

Aku tahu suatu saat nanti
Kau sama sekali tak akan kenali aku
Bila memang semua akan berlalu
Izinkan aku bersamamu
Lewati malam seperti waktu itu
Berdua denganmu telusuri raya
Kau bercerita tentang hari kemarin lalu
Semakin sulit kau untuk ku gapai

Aku merindukanmu
Lebih dari hari kemarin
Tak akan sama jadinya
Bila ku dengan yang lain
Ku berjanji untukmu
Cintaku tak akan terganti
Kan ku jaga kenangannya
Sampai rasa ini mati

Aku merindukanmu
Lebih dari hari kemarin
Dan aku selalu ingin berulang lagi
Menjadi sesuatu yang kau rindu
Seperti aku...



-YYAE-
13 Oktober 2011

Dapat dilihat pula di: https://www.facebook.com/notes/yohannes-agatha-engel/hari-kemarin/10150351528334266

-PERTANYAAN-

-PERTANYAAN-



Tangerang, 24 Oktober 2011
Untuk semua hati yang pernah terpenjara dalam sebuah kisah, puisi ini tercipta. Sebuah kisah yang berdiri di atas perbedaan. Perbedaan keyakinan, suku, bahasa, budaya, usia, dan kasta. Perbedaan yang membuat seikat cinta tak bisa bertumbuh bersama dalam taman hati. Menjalaninya tak akan semudah seperti saat kita bermimpi. Melewatinya tak akan seindah seperti saat kita menulis kisahnya. Semua terasa dalam dan kita seperti terhanyut bahkan tenggelam didalamnya. Sampai titik dimana ini semua harus diakhiri, sebuah kisah yang dibangun di atas hubungan tanpa nama, tanpa status, tanpa diakui, dan akhirnya harus dipisahkan. Luka pun akan mengalir dan menjadi dalam sama dalamnya dengan perasaan kita yang telah tergali hingga hati kita meninggalkan lubang yang sangat dalam. Kosong... Sekuat apapun kita mencoba merekatnya kembali tak akan pernah bisa, karna kita pada akhirnya akan kembali pada satu pertanyaan sama... Pertanyaan yang tak dapat dituliskan namun dapat dimengerti oleh dua hati yang saling mencinta. Karena cinta bukan milik dua hati saja, saat dua hati dipersatukan maka akan banyak hati yang dipersatukan! Apa ada ujungnya dari hubungan ini? Dan jawabnya hanya Sang Pencipta yang Maha Tahu...



Kita pasti kan kembali
Akhirnya pada pertanyaan itu lagi
Apa jadinya bila kita teruskan
Perjalanan ini yang tak ada ujungnya

Mungkin harus ada yang menyerah tuk pergi
Karna tak mungkin ini bisa disudahi
Yang merelakan dan direlakan
Yang melepaskan dan dilepaskan
Seperti yang pernah kita kata
Seperti yang pernah kita senda

Kita pasti kan kembali
Akhirnya pada pertanyaan itu lagi
Langkah kita yang tak seiring bertahan
Perjalanan ini sudah tak kan senada

Pulanglah kau kepadanya (pada dia)
Pada dia yang menunggumu (menunggumu)
Menunggumu menemukan dia
Yang lebih indah dari saat kita di pertemukan
Dan tak kan merasakan getirnya perpisahan

Relakan kisah ini menutup usianya
Biarkan semua kenangan sirna dalamnya
Kau akan berjalan tegak melewatinya
Dan tak akan tersisa puisi sendunya

"Pertanyaan"
-YYAE-

Dapat dilihat pula di:https://www.facebook.com/notes/yohannes-agatha-engel/-pertanyaan-/10150365441519266

Don't Write Me Off

Don't Write Me Off

© feathers429 - http://www.redbubble.com/people/feathers429© feathers429 - http://www.redbubble.com/people/feathers429

Belum sempat ku berlalu
Suaramu panggil kembali
Adakah kau tak menahu
Ku tidaklah kan setia...

Sesaat aku merenung di dalam sebuah rasa yang bernama hampa dan ditemani malam yang bernama sepi. Aku tersadar dari mimpi panjang yang membawaku melayang ke angkasa. Merasakan sesuatu yang begitu indah, begitu membuatku menjadi diri sendiri. Saat menemukanmu... Aku melompat riang seperti anak kecil yang berlari dengan teman-temannya, namun saat itu aku denganmu. Aku berteriak bahagia membuat lembah terbangun dari tidur berabadnya. Aku berlari membuat gaduh rerumputan yang sedang menari pelan diiringi musik angin yang lembut. Dan aku berhenti di saat kau tepat berada dimana aku ingin menjadi. Di saat kau menghembuskan nafas dan aku menghelanya. Di saat kau menghela nafas dan aku menghembusnya. Kita seperti satu tapi di dunia yang berbeda.

Karna mimpiku
Bukanlah dirimu
Karna hatiku
Tak harus untukmu

Kau bisa lepaskan aku
dan berlalu sepertiku
Hapus airmata itu
Ku tak akan ada lagi



Dan saat itu angin menarikku menjauhimu. Aku berontak namun pelukan angin melelapkanku dan melupakan dimana kau berada. Aku terbangun di dalam ruang yang bernama sendiri. Kembali bersama rasa yang bernama hampa. Dan disini, di malam yang bernama sepi. Aku kembali menulis bait-bait rindu. Akankah nanti ku jumpai seseorang sepertimu? Sedang ku tahu dirimu tak ingin aku mencari yang lain, tapi aku harus melakukannya. Menutup setiap lembaran cerita kita karena aku tak mampu menghapusnya. Ku simpan di dalam lemari hatiku, disana akan kau temui satu laci khusus tentang kita. Perjalanan yang indah bersamamu. Aku terharu melepasmu, seperti melepas seseorang yang tak pernah akan aku temukan lagi. Dan itu memang begitu.

Oh jangan memaksa
Ku untuk bertahan
Sakit rasa ini
tak bisa miliki
Hancur hati ini
Memilih tuk pergi

Seseorang menceritakannya padaku dengan mata berlinang air kesedihan. Dia menangis semalaman sambil menggenggam gambar manis kekasihnya yang harus ditinggalkannya. Dia berkisah tanpa jeda dan koma. Seakan hidupnya tak akan habis untuk mengenang kekasihnya. Titik pun tak pernah ada di kalimatnya. Hanya ada titik yang banyak dalam kalimatnya seakan berharap dilanjutkan tiap potongan kalimat itu. ... ... ... selalu tertulis seperti ini ... ... ...

Aku tak mau
Kau lebih tersakiti
Bila nanti cinta
Semakin dalam dan sulit terpisah
Maafkan ku harus akhiri kisah
Biar ku pendam hasrat tak sampai

Dia lalu memberikanku sebuah pertanyaan, "apakah kau pernah merasakan seperti yang aku rasakan?" Matanya tajam namun tersisa bekas guratan hujan yang sedetik lalu diusapnya. Aku mencoba membohongi diriku, tersenyum dan menggelengkan kepala yang terasa berat tak mau digeser ke kanan atau ke kiri. Dia tersenyum dan berujar, "aku tahu, kau pernah." Saat itu hujan pun turun rintik bernyanyi lagu sendu mengiringi langkahnya.



Ku pinta Tuhan tuk kirimkan Malaikat-Nya
Menjaga dirimu
Dan hadirkan padamu
Seseorang yang memilikimu sepenuh hatinya
Tulus mencintamu
Tapi bukan aku...

Yang ku ingat, saat terakhir dia menghilang dalam kegelapan malam, dia menyentuh tanganku dan berkata, "aku tahu, kau pernah! Jangan pernah menghapus kisahnya, biarkan dia ada menjadi sebuah pelajaran untuk perjalanan hidupmu. Bahwa kau pernah tahu rasanya cinta tak harus memilikinya. Kau harus tahu bahwa di dalam hatinya, dia akan selalu memohon jangan hapus aku, ingatlah saat kau bersamanya!"

But my love could stay here
Waiting for you, when you find someone else
I could be happy to you
But please, if you not find the one yet
please don't write me off...

Ya! Kau benar Teman, aku berharap dia tepat berada di mana aku ingin menjadi... dan mungkin seandainya disana ada seseorang yang berharap aku tak akan menghapusnya, aku berharap itu dia...

YYAE
6 November 2011
-Don't write me off-

Dapat dilihat pula di:  https://www.facebook.com/notes/yohannes-agatha-engel/dont-write-me-off/10150381255704266

Jeremiah Story 5

Jeremiah Story 5

Tentang Segelas Teh Hangat di Samaria Malam
Samaria, 20 November 2011



Duduk dalam remang, di ruang serbaguna Gereja Samaria, Tangerang. Berkawan dengan segelas teh hangat sambil mengurut urat di lutut yang lagi-lagi tertarik saat bermain futsal sore ini. Mataku semakin minus, bola pelan tak bisa kutangkap tadi. Mungkin mataku sudah rusak dan harus bergantung pada kacamata minus ini. Aku meneguk pelan, sedikit demi sedikit hangatnya teh buatan tangan Pak Salip. Tidak begitu manis sesuai yang ku mau, hangatnya meretas masuk ke dalam tubuh menghangatkanku. Aku diam sendiri sambil terus mengurut pelan telapak kakiku, hal yang sama seperti saat Pak Yani melakukannya mengurut kakiku minggu lalu di ruang Teknik/Maintenance di Pabrik. Rasanya sakit dan membuatku meringis pelan.

Hari ini aku di tengah keramaian tapi jiwaku masih sama seperti hari-hari yang ku lalui, sepi. Perlahan semua yang aku lewati hari ini membuat dinding kepercayaan diriku semakin luntur. Aku tak bisa menuliskan bagaimana perasaan hati ini. Kosong, sesaat diisi oleh seseorang dan sebuah cerita, lalu setelah itu kosong kembali. Begitu selalu seperti sebuah siklus yang dimana pada akhirnya aku kembali berkawan segelas teh hangat saja.

Serang tak seramah biasanya. Berkali-kali Casper harus terantuk lubang. Sialnya saat aku mengerem mendadak karena angkot di depan menepi ke kiri tanpa lampu sen, dan tanpa ku duga aku ditabrak oleh Pengguna Satria Fu dari belakang yang membuat pegangan jok di belakang patah dan satu bautnya lepas, hilang. Pengguna Satria Fu itu melaju saja setelah menggeber motornya padaku, tanpa dosa meninggalkan aku yang terdiam tak menghiraukan beberapa kendaraan di belakangku membunyikan klakson, seperti sebuah paduan suara dengan lagu kekesalan. Ku tepikan motorku dan mengecek kondisi pegangan jok belakang. Sial! Bautnya lepas, pegangannya patah terbagi dua di tengah membentuk kilatan petir. Aku hanya bisa menghela nafas dan tetap bersyukur saja. Untung posisi aku dan Casper stabil, jika tidak mungkin Casper sudah terdorong ke belakang. Pikiran positifku mulai timbul, percuma mengejar si Pengguna Satria Fu itu, siapa tahu dia lebih parah rusaknya di depan. Lagi pula dia tak sengaja menabrakku karna aku pun berhenti mendadak karna Angkot di depanku yang menepi. Padahal saat itu kecepatanku hanya 50 - 60 km/jam.

Mungkin hari sialku belum berhenti. Hujan turun pelan namun butiran hujan seperti menusuk jari-jariku yang tidak terlindung sarung tangan motor. Ban depan Casper tidak terlindungi covernya sehingga cipratan air hujan bertaburan di celana, permukaan jaketku hingga helm yang kukenakan. Padahal kecepatan motorku hanya kisaran 40km/jam. Alhasil ketika hujan reda, dan aku mulai meninggalkan Serang namun seluruh tubuhku berbalut bekas kotoran cipratan air hujan. Lampu motorku tertutup kotoran hingga ke lengan Gas dan Kopling Casper. Huff... Sepanjang jalan ku lihat hanya aku yang kotor sedemikan ini:( Ehm... Sampai di rumah, aku segera mencuci Casper yang sangat kotor. Kasihan Casper.

Masih disini, masih berkawan segelas teh hangat yang mulai tersisa setengah gelas atau sudah habis setengah gelas. Teringat kisah kawanku dan pujaan hatinya. Dia menunggu lama untuk bisa mendapat kesempatan ini. Kesempatan untuk mendekati gadis yang pernah dia kagumi, dia cintai beberapa tahun lalu. Kini mereka sama-sama sendiri namun sepertinya Tuhan masih enggan menyatukan mereka atau memang Tuhan tak menciptakan gadis itu sebagai tulang rusuknya? Aku tak tahu itu rahasia Tuhan. Gadis itu sempat menabur benih harapan yang membuat hidupnya ceria dan semangat tinggi. Aku bisa lihat dari tiap ceritanya yang tetoreh. Tapi malam ini ku dengar harapan itu pupus kembali seperti malam yang sudah-sudah. Dia datang padaku sambil tersenyum tapi ku tahu hatinya menangis. Seorang kawanku yang lainnya harus meninggalkan orang yang dia cintai. Seorang kawanku yang lainnya sedang mendapat kekasih baru, namun ada yang baru saja putus. Ada yang bercerita tentang banyaknya wanita yang dia pacari, ada yang terus disakiti hatinya. Ada yang sudah serius dan melanjutkan ke Pernikahan, beberapa sudah menikah dan tersenyum bahagia di pelaminan, tapi ada yang bertengkar dengan pasangannya dan memutuskan cerai. Hmm cinta itu rumit, tak bisa ditulis sendiri awal dan akhirnya. Aku sendiri masih percaya bahwa cinta itu indah. Mungkin Tuhan masih membuatku harus menunggu. Seperti Lagu yang didendangkan Letto "Cinta Bersabarlah",
Oh rasa cinta, bersabarlah menantinya...
Aku harus bersabar menanti yang Tuhan ciptakan untukku. Bukan harus memaksakan cinta seseorang. Aku bukan lelaki dengan kepercayaan diri yang kuat. Sesungguhnya aku lemah dan hari ini membuatku semakin tidak percaya diri. Setiap cinta yang aku jalani pasti berujung hilang. Entah aku yang ditinggalkan atau aku yang meninggalkan. Aku tidak mau lagi menyakiti hati seorang wanita dan tak mau menyentuh hatinya bila dia bukan untukku. Dan aku pun sebaiknya mundur jika ada seorang wanita yang memberiku harapan lalu menarik-ulur dan kemudian memutuskan pergi. Ya, masih sabar untuk menanti cinta yang Tuhan beri untukku. Sampai kapan? Aku tidak tahu. Masih banyak Pria yang lebih tua dariku yang belum menemukan pasangannya, so aku bukan cuma satu yang mengalami hal ini.

Teh dalam gelas mulai surut, sebagian kecil menguap karena panas dan sebagian banyak masuk dalam tubuhku. Sudah saatnya pulang ditemani Jeremiah dan menutup malam ini. Sesaat tadi Jeremiah dipenuhi Bung Valent, Vicky, dan Rio. Namun kini aku sendiri, tak ada yang bisa ku ajak bercanda. Berharap seseorang akan ada disampingku saat aku melaju dengan Jeremiah atau seseorang berada di belakangku saat aku melaju dengan Casper. Dan Jeremiah membawaku pergi, aku yang semakin hilang rasa percaya diri ini.

-YYAE-

Dapat dilihat di: https://www.facebook.com/notes/yohannes-agatha-engel/jeremiah-story-5/10150404992469266

TUK

Terbaik Untuk Kita (TUK)

Setelah kuputus dengan mantan kekasih
Kuakui selama itu aku rapuh hati
Namun perasaan itu berganti
Semenjak kau hadir mengisi hati

Kau mengobati sakit dihati
Memberi warna di hidupku
Mengajarkan aku bahasa cinta
Yang tulus dan tak memaksa

Biarlah cinta kita berujung indah
Hanya bila Tuhan mengizinkan
Aku dan kamu jangan takut
Karna Tuhan tahu yang terbaik

Aku tak ragu saat memilikimu
Inginku dekap dirimu sepanjang waktu
Dan bila nanti ku tak berujung denganmu
Ku yakin tak ada seorang pun sanggup sepertimu

Biarlah cinta kita berujung indah
Ku percaya Tuhan mengizinkan
Aku dan kamu jangan takut
Karna Tuhan tahu yang terbaik
Terbaik untuk kita

Karna bagiku kamulah yang terbaik dalam hidupku

-YYAE-
11 Maret 2012

To My Maria :)
Dapat dilihat pula di: https://www.facebook.com/notes/yohannes-agatha-engel/terbaik-untuk-kita-tuk/10150658113154266

Selasa, 11 November 2014

Tunggu Saja Aku.

Ketakutan seorang pria adalah saat Si Jelita bertanya, kamu serius tidak dengan hubungan ini? Pria itu bukan takut karena dia tidak serius, tetapi karena dia belum tahu dan belum memiliki sesuatu yang cukup untuk melakukan apa yang seharusnya dia lakukan. Si Jelita akan bersabar di dalam hatinya, menunggu dengan perasaan tak menentu. Sementara Pria akan merasa dikejar waktu, jantung yang berdebar lebih dari biasanya, dan pikiran yang akan menguras seluruh emosi jiwa. Setiap pasangan akan berada pada titik ini ...

Aku yang takut gagal tuk ke sekian kali
Kamu yang enggan kecewa setelah menanti
Kita yang tak ingin perjalanan kan berhenti
Sementara waktu seakan tak memahami

Memang rapuhmu kini slalu datang hampiri
Sedangkan lelahku slalu datang menemani
Meski hati kita semakin terikat janji
Namun waktu terus memburu tiada mati

Menyapa sang waktu agar ramah padaku
Merajut mimpi menjadi nyata untukmu
Menata kata indah untuk kamu rindu
Saat ku pinangmu dengan tulus hatiku

Tunggu saja aku kekasihku
Dalam harap ku berjuang untukmu
Tuhan kan menguatkan kisah kita
Sampai nanti ku bersanding denganmu

Jadilah cinta yang slalu menemaniku
Hingga hari tua kau tetap di pelukku

Ini tentangku, seorang pria yang tengah senin-kamis menyiapkan secara pribadi untuk meminta Si Jelitanya menjadi teman dalam hidupnya. Waktu mengejarku, aku tahu itu ... Tunggu saja aku, kekasihku ...