Powered By Blogger

Selasa, 18 November 2014

LALU-I DENGAN APA ADA-NYA

LALU-I DENGAN APA ADA-NYA



Kadang sebagaimana kita adanya, seringkali hadir rasa khawatir dalam hidup kita. Bagaimana bisa melanjutkan hidup dengan sempurna dan lebih baik di hari esok lebih dari hari ini atau hari yang telah lalu. Bayang-bayang masa lalu selalu hadir mengganggu dan merusak rencana di hari esok yang telah kita susun dengan baik. Bahkan semua itu mempengaruhi kehidupan kita dengan yang lain. Terkesan kita menjadi orang lain yang bukan diri kita sendiri.

Ketika kita memiliki kekasih, orangtua, anak, istri, suami, sahabat, dan siapapun dia yang kita sayangi. Maka seringkali kita merasa hidupnya harus lebih baik dan teratur seperti kita, atau jangan mengulangi kegagalan yang pernah kita lakukan. So, kita kadang bertindak berlebihan melindunginya. Aku pernah melakukannya. Apa yang kita peroleh? Ada 2 hal, ada yang menerimanya dengan positif dan berusaha lebih baik. Tapi ada yang menerimanya dengan negatif dan tak pernah mencoba lebih baik.

Untuk hal yang pertama, semua akan berjalan baik dan memang akan timbul kebosanan dan kehampaan dalam hidup. Tapi lambat laun semua terlihat alur hidupnya. Untuk hal yang kedua, tak pernah ada kata baik, stigma yang akan melekat adalah bosan, jenuh, dan hampa yang berkepanjangan. Melindunginya secara berlebihan memang suatu hal yang baik tetapi bukankah sesuatu yang berlebihan itu tidak baik? Tuhan pun tak pernah mengatur hidup kita, dia memberi kita kebebasan untuk memilih dan berjalan ke arah yang kita mau. Melindungi seseorang yang kita sayangi adalah dengan memberinya pilihan hidup, menjaganya dan mempercayainya.

Jika dia adalah milikmu, maka dia akan selalu menemuimu, dia tak bisa hidup tanpamu, dia akan berusaha melakukan yang baik di matamu meski sekalipun itu membosankan dalam hidupnya, dan dia tak akan pernah berhenti untuk menyiram kebun hatinya dengan cinta untuk cintamu. Seperti yang pernah ku ukir dalam hatiku, "Kemana angin berhembus, kesana pula engkau pergi. Mengikuti angin hilir mudik memutari dunia dan tak tahu kapan akan berhenti. Sementara kau berkelana dengan sejuta mimpi dan selaksa cita, aku masih disini, di tempat biasa, tempat pertama kali angin membawamu singgah dan tersenyum meruntuhkan dinding imanku. Saat aku benar-benar mencinta, kau menghilang tanpa jejak, terbawa arus angin meninggalkanku. Sampai kapan aku harus menunggumu? Malaikat saja lelah menunggu bersamaku disini." (YYAE) 

Yang kita lakukan hanyalah menjadi diri kita sendiri dan bersikap apa adanya. Karena cinta yang baik akan selalu membuat hidupmu berwarna dan bahagia. Goresan puisi ini terjalin saat hatiku merenungkan semua hal itu,..



Biarkan saja dia
lewati batas hidupnya
Menembus dinding menghadang langkahnya
Hidup berjalan di sampingnya
seperti hembusan nafasnya

Biarkan saja dia
lampaui akal pikirnya
Memberai langit menghalang suaranya
Hidup melaju di sisinya
seperti aliran darahnya

Jangan takut tuk kalah
hari selalu indah
Jangan takut terluka
dunia tetap sama

Berlarilah
kalahkan desir angin mendera
Dan hentilah
renungkan desah daun berkata

Hidupmu selalu bahagia
bila lalui dengan apa adanya.

-YYAE-
Parung Panjang, 31 Agustus 2011

Dapat dilihat pula di: https://www.facebook.com/notes/yohannes-agatha-engel/lalu-i-dengan-apa-ada-nya/10150297480114266

Tidak ada komentar:

Posting Komentar