Powered By Blogger

Rabu, 14 Januari 2015

My Melancholy Part 3



Duduk sendiri di bus kota sore ini
Jalan panjang menghantar tubuhku
Lalu lalang pedagang dan pengamen
Masuk keluar penumpang di jalanan

Tiada kawan tiada teman seperjalanan
Hati risau bak dilirik sejuta senapan
Hatiku resah, adanya kacau balau
Sampai kau datang tak ku bermimpi

Baju merah, anggun menyapa senyummu
Meski penat terlihat menetes di pipimu
Siapa namamu? Sudah lama tak ku pandang
Ingin ku jabat erat tangan itu dan bilang

Kemana saja tak kulihat kamu?
Bolehkah ku tahu namamu?
Berapa nomor teleponmu?
Bolehkah aku mengenalmu?

Namun bus jalan terus dan sesak penuh suram
Membuat gerakku mati tuk berjalan ke depan
Berdesakan manusia cari posisi nyaman
Membuatku mati kutu, hanya bisa bergumam

Hei bisakah kau dengar bisikku?
Setiap ku melihatmu, kau melihatku
Dan kita sama-sama tersipu malu
Sampai ku lihat kau tak disitu

Mataku langsung cari-cari
Kamu turun dimana tadi?
Hei Pak Kondektur, tolong jawab aku
Dimana tadi Gadis baju merah itu

Akankah kita bertemu lagi?
Aku rindu naik bus kota lagi
Berharap bisa bertemu kamu lagi
Berharap bisa lihat senyummu lagi!

Huff... Ku tarik nafas beratku
Huff... Kepalaku pening kembali
Huff... Kusesali singkat waktu
Huff... Kembali ke dunia sendiri

"Kenangan di Bus Kota"
Ehm...
Ditulis kembali: 28 Mei 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar